Selasa, 17 Januari 2012

kain sasirangan kalimantan selatan

Yang terpenting dalam memilih sasirangan  perlu memperhatikan kualitas dan kecocokan di hati.

kain sasirangan

Menurut tetua adat Banjar, kain sasirangan dahulunya digunakan sebagai pengobatan orang sakit, dan juga digunakan sebagai laung (ikat kepala adat Banjar), Kakamban (serudung), udat (kemben), babat (ikat pinggang), tapih bahalai (sarung untuk perempuan) dan lain sebagainya.Kain sasirangan ini juga di pakai untuk upacara-upacar adat Banjar. Sekarang Sasirangan bukan lagi di peruntukkan hanya untuk spiritual, tapi sudah jadi pakaian kegiatan sehari-hari.

sasirangan

Tips merawat kain sasirangan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

1. Dalam Mencuci Kain sasirangan sebaiknya tersendiri dan hindari pencucian dengan bahan yang mengadung zat pemutih, karena dapat warna yang ada dapat menjadi pudar
2. Menghindari pengeringan kain sasirangan dengan menjemur secara langsung terkena terik matahari, kain sasirangan cukup diangin-anginkankan saja di tempat yang teduh.

Kain sasirangan

Kain sasirangan konon katanya dibuat pada abad XII sampai XIV di Kerajaan Dipa, Kain sasirangan pertama kalinya dibuat saat Patih Lambung Mangkurat bertapa selama 40 hari 40 malam di atas rakit yang mengikuti arus sungai.
sasirangan
Kain sasirangan merupakan kain batik dari kalimantan selatan yang tadinya digunakan sebagai media penyembuhan
Kain ini banyak sekali motifnya